Cara Mengobati Ikan Yang Keracunan Amonia

Cara Mengobati Ikan Yang Keracunan Amonia – Keracunan amonia adalah salah satu penyebab kematian mendadak pada ikan hias peliharaan. Hal ini bisa terjadi jika kondisi air dalam akuarium tidak terjaga sehingga menimbulkan gas-gas beracun, seperti gas amonia yang bisa menyebabkan ikan keracunan dan bisa menyebabkan kematian pada ikan peliharaan jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3, ini berasal dari aktivitas mikroba. Mutu baku amonia dalam perairan berkisar 0.5 mg/L jika semakin tinggi kandungan amonia dalam perairan maka akan bersifat toksik dan korosif dimana akan berdampak buruk bagi para penghuninya dan biasanya adalah keracunan.

 

Ciri-Ciri Ikan Keracunan Amonia

Dengan mengetahui ciri-ciri ikan yang terindikasi keracunan amonia tentunya akan membantu kita untuk mengambil tindakan dan cepat dan tepat sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan pada ikan. Ikan yang keracunan amonia bisa kita perhatikan dari segi fisiknya, biasanya akan muncul luka bakar pada tubuh atau insang mereka.

Dari segi perilaku ikan yang keracunan amonia akan bergerak tidak beraturan, terlihat lesu, pasif dan tidak bergerak di satu sisi atau pojokan akuarium atau kolam. Selain itu mereka juga akan terlihat sering berada di permukaan air untuk mengambil udara segar atau oksigen karena banyaknya jumlah kadar gas amonia dalam air. Mereka akan terlihat mengap-mengap untuk mengambil udara dan mengepak-ngepakkan insangnya.

 

Cara Mengobati Ikan Yang Keracunan Amonia

Jika anda mendapati ikan anda keracunan amonia sesuai dengan ciri-ciri yang jelaskan sebelumnya, langkah pertama yang anda lakukan adalah mengevakuasi ikan ke tangki akuarium atau wadah yang berisikan air yang bersih. Jika anda tidak menemukan wadah atau tangki yang bisa digunakan, anda bisa mencoba menguras seluruh air yang tercemar amonia dan menggantinya dengan air yang baru. Akan tetapi anda juga jangan lupa untuk mengecek kembali kadar amonia yang terkandung dalam air baru.

Jika sudah melakukan evakuasi atau karantina ikan, langkah selanjutnya adalah tahap pengobatan ikan sampai benar-benar stabil. Disini anda bisa mencoba untuk memberikan Methylene Blue atau obat biru. Obat ini dapat digunakan jika ikan mengalami kesulitan pernapasan yang disebabkan oleh penyakit, transportasi atau kurangnya oksigen.

Untuk cara penggunaannya anda bisa meneteskan methylene Blue ke dalam wadah atau tangki yang berisikan air bersih dengan dosis 1-2 tetes per 1 liter air. Setelah itu masukkan ikan yang keracunan amonia atau nitrit ke dalam wadah tersebut sekitar 10-20 detik untuk menetralisir racun yang dan memberikan oksigen tambahan agar ikan kembali stabil. Jika sudah angkat kembali ikan dan masukkan ke akuarium atau tanki isolasi dan cek kembali kondisi ikan anda apakah sudah stabil atau tidak.

Perlu diperhatikan sebelum anda mengembalikan ikan ke tangki akuarium awal atau kolam ikan, tentunya anda harus memastikan bahwa kadar amonia air yang didalamnya sudah turun atau tidak. Tentunya akan sia-sia jika anda mengembalikan ikan yang sudah sehat ke dalam kolam yang masih tercemar amonia.

 

Cara Menurunkan Kadar Amonia Pada Air Akuarium

Berikut ini beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk menurunkan atau mengontrol kadar amonia yang terkandung dalam air akuarium atau kolam.

1. Menurunkan pH Air

Tingginya pH air dalam akuarium dapat menyebabkan keracunan amonia. Oleh karena itu, menurunkan pH air akan memberikan kelegaan, seperti misalnya dengan penggantian air 50%. Ini akan menurunkan kadar amonia di bawah 1 ppm.

2. Menggunakan Filter

Penggunaan filter dalam akuarium, selain dapat menjaga ketersediaan oksigen dalam air juga dapat mengendalikan kadar zat-zat lain yang tidak seharusnya ada dalam air salah satunya adalah amonia. Meskipun sudah menggunakan filter, tetap bersihkan air akuarium agar filter tidak bekerja terlalu berat dan menyebabkannya cepat rusak.

3. Menguras Air Secara Rutin

Menguras air secara rutin adalah salah satu cara untuk merawat dan menjaga air akuarium tetap bersih. Anda bisa mulai melakukan pengurasan secara rutin sekitar 1 minggu sekali atau jika dirasa air dalam akuarium sudah benar-benar kotor dan keruh karena kotoran ikan.

4. Kurangi Jumlah Ikan

Jumlah ikan yang berlebihan dan terlalu memenuhi akuarium tentunya bukanlah hal yang baik. Seperti yang kita tahu setiap ikan tentunya akan menghasilkan amonia sebagai limbah biologis beracun. Mengatur kepadatan ikan dengan baik merupakan cara terbaik untuk mencegah lonjakan kadar amonia berlebih yang bisa menyebabkan keracunan pada ikan.

5. Hindari Pemberian Pakan Berlebihan

Pemberian pakan berlebihan tentunya akan meningkatkan kadar amonia yang berlebihan. Ikan akan sering buang kotoran dan tentunya akan meningkatkan kadar amonia jika tidak terurai dengan baik. Oleh sebab itu mengontrol pemberian pakan adalah salah satu cara untuk mengatasi amonia berlebih di dalam air. Anda hanya cukup memberikan pakan ikan secukupnya dan tidak perlu berlebihan.

6. Menciptakan bakteri baik

Ketika Anda memulai akuarium baru, mintalah secangkir kecil kerikil dari dasar akuarium seseorang yang memiliki akuarium yang sehat dan mapan. Anda mungkin juga dapat memintanya dari pedagang yang ahli.

Kerikil ini akan penuh dengan bakteri anaerob yang dapat membantu menyelesaikan siklus nitrogen untuk menjaga kadar amonia, nitrat, dan produk sampingan beracun lainnya. Dengan begitu, dalam waktu tiga minggu, bakteri baik yang terkadang dalam kerikil tersebut akan membantu siklus nitrogen akuarium baru Anda.

7. Cek Air Secara Berkala

Saat ini sudah banyak sekali alat yang diperjualbelikan di toko ikan hias atau marketplace yang bisa anda gunakan untuk mengecek kadar amonia dalam air. Anda bisa membeli alat tersebut untuk memantau kualitas air akuarium secara rutin. Uji air untuk amonia setidaknya dilakukan dua kali sebulan untuk mendeteksi masalah sebelum menjadi serius.

 

Demikianlah artikel kali ini dari situs edukatif dan informatif Ceritaikan.com yang memberikan informasi tentang “Cara Mengobati Ikan Yang Keracunan Amonia”. Semoga artikel kali ini bisa bermanfaat dan menjadi sumber informasi baru bagi anda para pecinta ikan hias di Indonesia.

Leave a Comment

You cannot copy content of this page