Ikan Dewa Atau Mahseer adalah salah satu jenis ikan air tawar yang masuk ke dalam keluarga Cyprinidae atau Carps. Ikan ini tersebar di beberapa negara Asia, seperti Laos , Kamboja , Thailand , Malaysia , Brunei dan Indonesia dan wilayah Asia Selatan. Ikan ini mulai banyak dibudidayakan karena nilai ekonomisnya yang tinggi dan banyak dicari saat menjelang hari raya Imlek.
Mahseer memiliki habitat asli di sungai-sungai yang memiliki air yang jernih dan berarus deras serta beberapa perairan danau. Di Indonesia sendiri mereka memiliki daerah persebaran di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. ikan mahseer dari genus Tor terdiri dari 22 jenis, genus Neolissochillus terdiri dari 22 jenis dan genus Naziritor terdiri dari satu jenis yaitu N. zhobensis, dimana 6 jenisnya terdapat di Indonesia, diantaranya:
- Tor soro
- Tor tambra
- Tor tambroides
- Tor douronensis
- Neolissochillus thienemanni
- Neolissochilus sumatranus
Bentuk Fisik
Ciri-ciri fisik ikan Mahseer pada umumnya adalah mereka memiliki sisik yang besar dan tebal serta berkilau. Mereka juga memiliki rahang yang kuat, dan bibir yang menonjol, terkadang sangat berdaging, disesuaikan untuk mengambil makanan dari bawah. Ikan ini bisa mencapai ukuran maksimum rata-rata sekitar 2 m (6,5 kaki), dengan berat sekitar 90 kg (200 pon) dan bahkan beberapa pemancing pernah mendapatkan yang lebih besar dari ini. Saat ini, mahseer terbesar adalahTor remadevii.
Sifat
ikan Mahseer termasuk ikan yang hidup dalam bentuk koloni, mereka akan hidup bergerombol dan berlindung di muara anak sungai sewaktu sungai sedang banjir. Karena mereka memiliki habitat di sungar berarus deras, ikan ini suka berlindung di sela-sela atau belakang bebatuan, tujuannya adalah untuk mencari makanan yang bisa mereka temukan.
Makanan
Mahseer adalah omnivora. Mereka memiliki nafsu makan yang rakus dan diet mereka mencakup berbagai ganggang, krustasea, serangga, katak, ikan lain dan juga buah-buahan yang jatuh dari pohon, dll.
Status Konservasi
Beberapa jenis ikan dewa atau mahseer mengalami penurunan populasi yang cukup drastis karena perburuan liar dan berkurangnya habitat mereka. Salah satu jenis yang terancam punah adalah ikan mahseer emas. Bahkan di beberapa negara ikan ini sudah dilarang untuk ditangkap, contohnya seperti negara Bhutan yang melarang untuk memancing mahseer, baik gold, silver maupun copper, dan spesies lainnya yang lebih kecil tapi sama-sama berkilau.
Adapun beberapa faktor lainnya yang menyebabkan populasi ikan ini menurun adalah:
- Degradasi habitat
- Laju aliran air yang lebih rendah melalui habitat ini
- Pembangunan bendungan menghambat migrasi ikan
- Pengenalan invasif dan spesies yang bersaing
- Abstraksi air untuk penggunaan manusia
- Pencemaran sungai dan sungai dari kegiatan pertanian dan industri
- Metode penangkapan ikan ilegal dan tidak berkelanjutan seperti jaring insang, peracunan & pendinamitan
- Kurangnya kesadaran masyarakat setempat yang melakukan penangkapan ikan komersial ilegal / tidak berkelanjutan
- Kelalaian dalam implementasi Undang-Undang yang mengatur illegal fishing. Pelanggar lolos dengan impunitas.
- Tidak adanya keterlibatan komunitas konservasi yang lebih besar dalam konservasi Mahseer, karena fokusnya adalah pada spesies terestrial yang terlihat dan bukan pada spesies bawah laut yang tidak terlihat.
Nilai Ekonomis
Di Indonesia, ikan dewa atau mahseer memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan sering karena terkait dengan acara adat dan kepercayaan tertentu. Contohnya jenis Tor soro yang harganya jualnya di kisaran Rp 800.000 – Rp. 2.000.000 per kilonya. Permintaan ikan ini akan naik menjelang hari raya keagamaan tertentu, selain itu saat ini mahseer juga mulai banyak di ekspor ke negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Jepang.
Cara Budidaya Ikan Dewa
Pada umumnya budidaya ikan dewa atau mahseer hampir sama dengan ikan dari keluarga carps lainnya. Anda bisa memelihara ikan ini di kolam ikan dengan air yang jernih dengan air yang mengalir seperti di habitat asli mereka. Anda bisa set suhu air pada kolam dengan kisaran 21-25 derajat Celcius dengan pH air 6-8. Pastikan juga tingkat kekeruhan air berada di bawah 25 JTU dan kandungan amonia 0,0-0,1 mg/L agar kualitas air tetap terjaga dan ikan tidak rentan terkena penyakit. Untuk kedalaman air kolam, anda bisa setting setinggi 80-100 cm.
Untuk bibit atau benih ikan dewa, anda bisa mendapatkannya melalui peternak, toko ikan hias, marketplace online maupun langsung dari BRPBATPP Bogor. Pastikan sebelum anda menebar bibit ke dalam kolam, anda telah melakukan proses proses aklimatisasi terlebih dahulu agar ikan tidak kaget atau stress.
Sedangkan untuk pakan anda bisa memberikan ikan ini pelet khusus untuk ikan carps dan yang bisa anda berikan sebanyak 3 kali sehari dengan dosis sekitar 3 persen dari berat biomassa.
Berdasarkan penelitian yang lakukan oleh BRPBATPP Bogor di kolam budidaya benih, ikan dewa yang berukuran 2-3 mm memerlukan kala kurang lebih 3 tahun untuk raih ukuran 1 kg . Inilah salah satu alasan kenapa ikan ini memiliki harga jual dan nilai ekonomis yang tinggi dan memiliki prospek cerah untuk dikembangkan dan dibudidayakan.
Demikianlah informasi kali ini dari Ceritaikan.com yang membahas tentang Ikan Dewa Atau Mahseer. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menjadi sumber pengetahuan baru bagi anda para pecinta ikan hias di seluruh Indonesia.